BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru
atau pengelola pendidik untuk lebih meningkatkan serta mendukung proses belajar
yang lebih efektif dan efisien. Meskipun banyak faktor yang menentukan kualitas
pendidikan atau hasil belajar,
salah satunya yang terkait dengan pusat sumber belajar. Banyak berbagai
sumber yang dapat dijadikan sebagai pusat sumber belajar yang salah satunya
laboratorium. Laboratorium perlu dilestarikan serta dikelola, karena berperan
untuk mendorong efektivitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui
penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan, fungsi
pengadaan/pengembangan media pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan
dan fungsi lain yang relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisien
pembelajaran.
B.
Tujuan
Pada dasarnya tujuan penulisan
makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan
umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Media Pembelajaran BK.
Adapun tujuan khusus dari
penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui apa Fungsi dan Manfaat
Laboratorium Sebagai Sumber Belajar.
BAB II
FUNGSI DAN MANFAAT LABORATORIUM SEBAGAI SUMBER
BELAJAR
A.
Pengertian
Laboratorium
Laboratorium adalah suatu tempat dilakukannya percobaan
dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan
terbuka. Laboratorium adalah suatu ruangan yang tertutup di mana percobaan
eksperimen dan penelitian dilakukan (Depdikbud : 1995, 2003).
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui
metode pratikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar di mana siswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala
yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset
ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut
secara terkendali (Anonim, 2007). Sementara menurut Emha (2002), laboratorium
diartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan
sebagainya yang berhubungan dengan ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang
ilmu lain.
Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium
ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu.
Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka,
misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah
suatu tempat yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang
berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain, yang
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan
lain-lain.
Defenisi laboratorium menurut:
1. Procter
Laboratorium adalah tempat atau ruangan di mana para
ilmuwan bekerja dengan peralatan untuk penyelidikan dan pengujian terhadap
suatu bahan atau benda.
2. ISO / IEC Guide
Laboratorium adalah instalasi atau lembaga yang
melaksanakan pengujian.
B.
Fungsi dan
Peranan Laboratorium
Menurut Sukarso
(2005), secara garis besar fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai
tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan
keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
3. Memberikan
dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu
objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk
rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina
rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan
yang diperolehnya.
Lebih jauh
dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah sebagai
berikut:
1. Laboratorium
Sebagai Sumber Belajar
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali,
diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber
untuk memecahkan masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang
berkaitan dengan tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah
pengetahuan, ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.
2. Laboratorium
Sebagai Metode Pembelajaran
Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode
percobaan dan metode pengamatan.
3. Laboratorium
Sebagai Prasarana Pendidikan
Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran.
Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan
dengan bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan
untuk melakukan percobaan.
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan
mengajar, sebagai metode pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana
pendidikan atau sebagai wadah dalam proses belajar mengajar.
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
- Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar.
- Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
- Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
- Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.
- Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan.
Engkoswara (1982) mengatakan bahwa melalui kegiatan praktikum yang biasanya
dilakukan di laboratorium, siswa diharapkan dapat:
- Mengembangkan berbagai keterampilan secara terintegrasi.
- Mengenal berbagai peralatan laboratorium.
- Mengenal berbagai desain dan peralatan untuk eksperimen.
- Mengembangkan keterampilan mengumpulkan dan menginterprestasikan data.
- Mengembangkan sikap untuk melakukan sesuatu secara tepat dan akurat.
- Mengembangkan keterampilan dalam mengobservasi.
- Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil eksperimen.
- Mengembangkan kecakapan dalam menulis laporan.
- Mengembangkan kemampuan untuk belajar dan melakukan percobaan sendiri.
- Menambah keberanian berfikir sendiri dan menanggung resiko.
- Merangsang berfikir siswa melalui eksperimen.
- Mengembangkan keterampilan dalam memecahkan masalah dengan berbagai variabel yang banyak dan berbagai kemungkinan pemecahannya.
C. Macam-macam
laboratorium
1. Laboratorium
pendidikan
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
Laboratorium yang digunakan untuk pendidikan terutama tingkat SD, SMP, SMA.
2. Laboratorium
riset
Laboratorium yang digunakan oleh para praktisi keilmuwan
dalam upaya menemukan sesuatu untuk meneliti suatu hal yang dibidanginya.
Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau
praktikum turut berperan dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain:
1. Keterampilan
kognitif, misalnya:
·
Melatih agar
teori dapat dimengerti.
·
Agar teori dapat
diterapkan pada keadaan problem nyata.
2. Keterampilan
afektif, misalnya:
·
Belajar bekerja
sama.
·
Belajar menghargai
bidangnya.
·
Belajar
merencanakan kegiatan secara mandiri.
3. Keterampilan
psikomotorik, misalnya:
·
Belajar memasang
peralatan sehingga betul-betul berjalan.
·
Belajar memakai
peralatan dan instrumen tertentu.
Penerapan
kegiatan laboratorium dalam pembelajaran memiliki kebaikan
dan kelemahan.
Kebaikan dari
pelaksanaan praktikum antara lain:
1.
Melibatkan siswa
secara langsung dalam mengamati suatu proses.
- Siswa dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar, melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari.
- Siswa akan mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berfikir analisis.
- Siswa lebih cenderung tertarik pada obyek yang nyata di alam sekitarnya.
- Memupuk dan mengembangkan sikap berfikir ilmiah, sikap inovatif, dan saling bekerja sama.
- Membangkitkan minat ingin tahu, memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berfikir ilmiah.
Sedangkan
kelemahan/ kekurangan dari praktikum antara lain:
1.
Guru harus benar-benar mampu, menguasai
materi dan ketrampilan.
- Tidak semua mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode praktik.
- Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk melakukan praktik.
- Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran (Indarto, 2002).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laboratorium
adalah tempat belajar mengajar melalui metode pratikum yang dapat menghasilkal pengalaman
belajar di mana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk
mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Macam-macam
laboratorium:
1.
Laboratorium pendidikan.
2.
Laboratorium riset.
B.
Saran
salah satu saran yang dapat penulis berikan yaitu agar kita
dapat menggunakan fasilitas laboratorium sedemikian baik, karena banyak manfaat yang akan kita dapatkan
jika kita menggunakannya dengan baik. Karena dengan adanya laboratorium
pengetahuan kita tidak sebatas di dalam materi saja.
DAFTAR
PUSTAKA
thanks infonya...
BalasHapuskunjungi juga yah
https://laboratoriumsahare1.wordpress.com/
kak izin post ulang untuk tugas kuliah.
BalasHapusmakasih